Rabu, Juni 18, 2008

Realita Pernikahan


Biarpun harapan dan cita-cita menghidupkan rumahtangga muslim terus hidup, namun kenyataan pun harus mereka hadapi juga. Perbedaan kepribadian, perasaan, pembawaan, selera dan kegemaran yang selama ini terbina dari latar belakang keluarga dan pendidikan yang berbeda, ternyata tidak mudah untuk disatukan.

Jika sebelum perkawinan semua itu dikatakan mudah diselesaikan melalui pemahaman agama, ternyata lambat laun ada juga perselisihan. Perselisihan memang tidak dapat dielakkan dalam rumahtangga. Apalagi bila pasangan suami istri tidak menyadari bahwa syetan senantiasa berusaha untuk menjerumuskan anak adam.

Ternyata segala yang dibayangkan tak seindah realitasnya. Namun sebagai seorang muslim, tantangan dan cobaan merupakan peluang untuk meningkatkan diri dan semakin bergantung kepada pertolongan Allah. Berbagai masalah harus dihadapi dengan sabar dan realistik oleh pasangan suami istri. Tidak semua yang indah-indah yang seperti diimpikan sebelum berumahtangga menjadi kenyataan, sudah menjadi dasar kehidupan bahwa selalu berlaku hukum tak ada yang abadi, mengalami pergeseran dan perbedaan sepanjang menjadi suami istri.

Adakalanya membutuhkan bantuan pihak ketiga dalam menyelesaikan masalah, mungkin "kacamata" yang dipakai sudah begitu buram sehingga gagal melihat kebaikan pasangan hidup kita. Mungkin pihak ketiga bisa membersihkan "kacamata" kita supaya pandangan kita kembali jelas dan wajar.

Pasangan yang bijak dan tinggi pemahaman agamanya, akan mampu untuk istiqamah dalam menjaga perkawinan mereka dan lebih mampu menghadapi badai yang melanda. Adalah penting bahwa sebelum membangun rumahtangga, mempunyai suatu tanggapan bahwa berjanji akan melenglapi satu sama lain, karena manusia bukanlah mahluk sempurna. Dimana harus siap menerima pasangan hidup kita apa adanya, termasuk segala kekurangannya.

Tujuan mulia dari sebuah perkawinan adalah untuk meningkatkan diri dan ketakwaan kepada Allah. Menikah berarti kita mampu mengawal nafsu daripada langkah yang salah. Dan setiap persetubuhan bagi suami istri untuk menghindar dari maksiat adalah mendapat pahala dari Allah SWT.
Betapa indahnya islam.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda